Manusia Tidak Dapat Dihancurkan Selama Masih Setia Pada Hatinya


Breaking News

Sample Link List

Selasa, 28 Agustus 2018

Penanggulangan Hoax


I. Pengantar
Belakangan  ini, berita tidak benar atau hoax marak beredar di dunia maya. Mirisnya, banyak yang percaya dengan informasi hoax tersebut. Media sosial semestinya dimanfaatkan untuk bersosialisasi dan berinteraksi dengan menyebarkan konten-konten positif. Sayangnya, beberapa pihak memanfaatkannya untuk menyebarkan informasi yang mengandung konten negatif. Jika hal tersebut dibiarkan, dikhawatirkan akan membahayakan generasi muda. Menyadari hal tersebut, sudah banyak kelompok yang secara proaktif mengajak masyarakat agar lebih cerdas menggunakan media sosial. Pemerintah juga terus berupaya untuk mengurangi penyebaran hoax atau berita palsu dengan cara menyusun undang-undang yang di dalamnya mengatur sanksi bagi pengguna internet yang turut menyebarkan konten negatif. Pengguna media sosial yang secara umum di dominasi mereka yang masih berusia muda. Tak sedikit pula yang masih berstatus sebagai pelajar/mahasiswa. Oleh karena demikian berita hoax menjadi tanggungjawab pendidikan. Para pendidk dituntut untuk cermat dalam membaca serta melihat keadaan yang terjadi dilapangan. Kehadiran mereka dalam menangkal berita hoax terhadap anak didik sangat dibutuhkan, baik itu Sekolah, maupun Guru tentunya harus memberi pembelajaran, pengajaran dan pendidikan terkait bahaya informasi atau berita hoax tersebut. Karenanya, peranan warga sekolah/perguruan tinggi dalam menyikapi informasi atau berita palsu (hoax) ini sangatlah penting.














II. Isi
Mengidentifikasi Berita Hoax
Seiring dengan perkembangan teknologi informasi serta pertukaran informasi di internet, terutama di media sosial, situs abal-abal dan berita-berita palsu (hoax) semakin ramai bermunculan. . Berkembangnya media sosial memudahkan kita dalam mendapatkan informasi atau berita terkini yang sedang hangat diperbincangkan. Fasilitas "share" di media sosial juga mempermudah kita dalam berbagi informasi yang kita dapatkan. Namun sayangnya, kemudahan tersebut kerap kali disalahgunakan oleh berbagai pihak untuk menyebarkan berita bohong atau informasi hoax.
Informasi atau berita apapun yang kita peroleh sebaiknya diperiksa bahkan dikoreksi terlebih dahulu kebenarannya, jangan langsung disebarkan, karena bisa jadi informasi atau berita tersebut merupakan sebuah kebohongan belaka atau pula suatu modus tertentu untuk memancing kita meyakini seakan-akan  informasi atau berita tersebut benar apa adanya.
Mengedukasi Siswa, Keluarga, Kolega untuk memerangi Hoax
Selain dari pihak pemerintahan dibutuhkan lapisan lainnya untuk mengajak masyarakat lebih 'melek' terkait berita hoax, untungnya gerakan-gerakan anti hoax kini juga ikut bergerak mengedukasi masyarakat yang dimana bergerak melalui sosial media, serta dibutuhkannya media yang konsisten untuk memberikan berita yang akurat. Untuk memerangi hoax diperlukan peran aktif dari berbagai lapisan masyarakat, sehingga hoax dapat diatasi dengan efektif dan tidak berpengaruh terhadap sikap masyarakat serta mengganggu kehidupan masyarakat. Pendidik merupakan bagian dari elemen masyarakat memiliki tanggung jawab dan peran yang penting dalam memerangi hoax dengan cara mengedukasi siswa di sekolah, keluarga, kolega dan masyarakat.
Satuan pendidikan merupakan tempat yang strategis dalam memerangi hoax bagi pelajar. Sekolah dapat menyusun program edukasi penolakan berita hoax yang terintegrasi pada setiap mata pelajaran, guru dapat menyisipkan berita hoax yang berkembang dengan membandingkan informasi secara teoritis dan fakta, sehingga siswa langsung dapat menganalisis perbandingan antara fakta dan opini yang tersebar. Dengan demikian, siswa dapat mengambil keputusan bahwa apa yang disebarkan dalam media sosial itu tidak asal diterima, melainkan harus dipilah melalui proses ilmiah (diamati, dipertanyakan kebenarannnya, dicari faktanya, dianalisis, baru disimpulkan dan menjadi keputusan).
Mengenai hoax, ada baiknya baik salah satu maupun keseluruhan anggota keluarga yang melek internet berperan sebagai penangkal atau hoax buster. Jadi, mereka sebagai tempat konsultasi anggota keluarga ketika mendapati hoax lewat media sosial atau aplikasi pesan instan. Tak kalah penting adalah cara penyampaiannya. Karena, bisa saja yang mendapati hoax adalah orang yang lebih tua. Anggota keluarga yang menjadi penangkal hoax harus bisa melakukan pendekatan tanpa terkesan menggurui atau terkesan tidak sopan. Lebih dari itu sapatutnya lah kita memberikan suatu pemahaman yang lebih luas terkait informasi hoax ini.
Adapun beberapa hal terkait edukasi anti hoax dapat dilaksanakan meluai beberapa kegiatan dalam lingkungan sekolah diantaranya :
1. Memberikan umpan balik terhadap berita yang unsurnya bernilai provokatif, karena tidak jarang tulisan tersebut dimanfaatkan para penyebar berita palsu dengan mendistorsi judul yang provokatif meski sama sekali tak relevan dengan isi berita. Langkah ini begitu penting agar menyuruh meneliti kembali alamat situs dalam konten website tersebut, hal ini dimaksudkan agar pembaca tidak menelan mentah-mentah ucapan seorang narasumber yang dikutip oleh situs berita.
2. Mengintegrasikan nilai edukasi anti hoax dalam proses kegiatan pembelajaran dilaksanakan dalam kelas.
3. Melakukan Sosialisasi beberapa dampak yang ditimbulkan dari berita hoax dalam pembinaan siswa, baik pembinaan yang dilakukan oleh wali kelasnya sendiri dalam kelas maupun pembinaan secara umum oleh Kepala Sekolah dalam lingkungan sekolah.
4. Melakukan kegiatan integrasi edukasi anti hoax dalam pembinaan kepegawaian dan kegiatan kekeluargaan guru oleh kepala sekolah dam lingkungan sekolah.
dampak yang timbul dengan adanya berita hoax antara lain :
1. Merugikan suatu pihak
Dari paparan isi bahkan Judul yang bernilai provokatif terhadap beritanya yang tidak akurat dapat menuai berbagai opini negatif, tentu opini negatif ini dapat merugikan pihak-pihat tertentu.
2. Dapat memperburuk reputasinya seseorang
Apabila berita tersebut tidak kita cermati atau teliti dan langsung kita "share" ke rekan-rekan atau ke pengguna media sosial lain juga jadi ikut percaya, itu bisa jadi bahaya besar ! sebab isi berita hoax yang merugikan tersebut bisa membuat image / reputasi seseorang menjadi jelek.
3. Menyebarkan fitnah
Selain reputasi buruk yang terbentuk, fitnah pun bisa tercipta melalui berita hoax yang tersebar.
4. Menyebarkan informasi yang salah
Baiknya kita jangan langsung percaya dari judul / isi yang terkesan ilmiah juga, harusnya terlebih dahulu kiat cek sumber dan keaslian sumber dari pada berita tersebut. Jangan sampai kita malah jadi gagal informatif.

Berita hoax sebenarnya bisa kita deteksi dengan beberapa cara. Berikut merupakan beberapa hal yang kita lakukan untuk mendeteksi atau mengidentifikasi apakah sebuah informasi atau berita itu asli atau palsu (hoax) antara lain :
1.      Kesesuaian Judul dan Isi
 Harus dicek kesesuaian antara judul dan isi beritanya. Jadi diharapkan, masyarakat tidak hanya membaca sebatas judul, lalu langsung menyimpulkan isinya.
2.      Pastikan Sumber Berita
Masyarakat harus benar-benar memastikan sumber berita yang dibaca. Jika sumber berita telah terverifikasi oleh Dewan Pers, maka dapat lebih dipercaya. 
3.      Lihat Tanggal Terbit
Masyarakat harus mengecek kapan tanggal berita diterbitkan untuk memastikan berita itu valid atau hoax.
4.      Kredibilitas Penulis
Masyarakat harus juga menelusuri kredibilitas sang penulis artikel, seperti mengecek bagaimana riwayat penulis dari berita tersebut. 
5.      Arah Keberpihakan Penulis/Media
Masyarakat harus melihat bagaimana arah keberpihakan penulis/media tersebut. Apakah pemberitaannya berat sebelah ke salah satu kubu atau tidak?
6.      Klarifikasi Ulang
Masyarakat harus melakukan klarifiskasi isi berita kepada pihak terkait berdasarkan berita yang ditampilkan. 








III. Penutup
            Semoga dengan artikel ini, kita bisa dapat utuk lebih mencerna berita dan juga kedepannya kita juga bisa menangkal hoax di dalam lingkungan kita. Tidak hanya dalam lingkungan keluarga, tetapi juga dalam lingkungan masyarakat atau dalam kehidupan kita sehari-hari. Mari kita musnahkan berita hoax!!

Sumber: https://kominfo.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Designed By Alferdo 1922